Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate DR.Ir.H.Muhammad Taufiq,SH.M.Sc. menghadiri acara silaturahmi Trah Setia Hati ke-8, yang bertempat di Sena Hall, Kroya, Kabupaten Cilacap, 22-23 Juni 2024.

Acara ini dihadiri Perwakilan 9 perguruan aliran Setia Hati, PSHT, PSH, PRSH, PSHP, SANGGAR DELIMA Surabaya, Pencak Organisasi, PSHW Tunas Muda, Paguyuban Harjo Oetaman, dan Perisai Hati. Selain itu, turut hadir, perwakilan dari Pencak Silat Cikalong, dan Bayu Suci.

Mas Taufik Dalam sambutannya memberikan apresiasi dan harapan, agar acara yang sudah menjadi acara tahunan ini bisa menjadi ajang silaturahmi sesama Kadhang Trah Setia Hati, sehingga tercipta kerukunan, saling menghormati, sehingga meminimalisir gesekan-gesekan negatif di lingkungan masyarakat. Mas Taufik juga mengharapkan untuk penyelenggaraan acara trah berikutnya, bisa menggali, ilmu-ilmu Setia Hati yang mungkin sempat hilang dan menggembangkan ilmu Setia Hati lebih baik lagi.

”Pertemuan semacam ini sebetulnya merupakan pelaksanaan dari amanah Mukadimah Persaudaraan Setia Hati Terate, yaitu kita mengembangkan organisasi Persaudaraan ini sebagai ikatan antar Warga, sebagai pembawa dan pemancar cita dari ajaran Setia Hati. Oleh karena itu, melalui acara forum silaturahmi seperti ini, kita pengen murid-murid dan turunannya ajaran Setia Hati dari Eyang Suro, dari guru kita masing masing, Eyang Harjo Oetomo dan yang lain itu bisa kita wujudkan diantaranya melalui acara forum silaturahmi seperti ini” tutur Mas Taufik.

”Jadi sebagaimana yang Mas Sakti sering utarakan kepada kami, bahwa kita ini perlu nguri-nguri paseduluran dari semua Trah Setia Hati, sebagaimana Amanah Mukadimah. dan yang kedua, melalui silaturahmi ini kita harus bisa melestarikan sekaligus mengembangkan ajaran Setia Hati, baik itu dari gerak fisiknya, gerak batinnya, dan juga gerak nalarnya. Inilah yang harus kita jaga bersama” tambahnya.

Mas Taufik melihat kegiatan silaturahmi ini positif sekali, apalagi panitia menghadirkan pemateri tamu, Buya Zuari Abdullah, guru pencak silat dari Solok, Sumatera Barat. Dimana seperti kita ketahui, Eyang Suro lama tinggal dan belajar beberapa aliran silat Minang, dan memasukkannya dalam jurus Setia Hati. Dengan hadirnya Guru Silat dari Minang, diharapkan bisa lebih menggali kembali inti, ilmu, ajaran Setia Hati, yang bersumber dan diadaptasi dari beberapa aliran silat Minang.

Dalam penyampaian materi yang diberikan Buya Zuari , beliau memaparkan konsep, dan kurikulum pencak silat Minang, yang sebenarnya sudah ada di dalam materi dan ajaran Setia Hati yang diciptakan Eyang Suro. Ditemui setelah memberikan materi, Buya juga menyampaikan bahwa pertemuan ini, merupakan sebuah ikhtiar dimana trah Setia Hati menggali kembali ajaran Setia Hati yang mungkin sempat terlupa.

”Sebenarnya kita mencoba menjemput kembali, seandainya ada yang tertinggal dari, dimana perjalanan Eyang Suro juga pernah singgah di Sumatera Barat atau Minangkabau, mempelajari dari silat yang cukup lama. Dari catatan-catatan yang ada, beliau kurang lebih 10 tahun di Sumatera Barat di Minangkabau lebih dominan ajaran yang beliau kembangkan ini adalah bersumber dari Minangkabau. Jadi, kita mencoba melihat kembali, menelusuri kembali, bahkan merajuk kembali mengingat seandainya generasi hari ini banyak atau ada yang terlupakan tentang ajaran ajaran murni dari beliau tentang ke-setia hati-an itu sendiri. Dan kita berharap dengan menjemput kembali konsep dari Setia Hati kalau dalam bahasa minang dikenal dengan istilah menjampuik nan tatingga, mangumpuakan yang taserak, mudah-mudahan bisa memperkuat jati diri dari setiap pewaris Setia Hati menjadi pendekar yang sejati.” Ujarnya.
  
Acara Silaturahmi yang Dihadiri 80 an peserta dari berbagai trah Setia Hati ini, Pada hari pertama sesi sore diisi materi ”Pencak Style Harjo Oetaman” dengan pemateri Mas Abbas dan Mas Joko Sumaryono. Dilanjutkan Sesi malam, Buya Zuari Abdullah dengan materi ”Datuk Rajo Batuah dan Silek Minangkabau”. Sesi Malam Ditutup dengan materi ”Kebatinan Setia Hati” oleh Mas Didik dari Sanggar Delima Surabaya.

Pada Hari Kedua, Sesi pagi materi ”Style Jurus Lama Harjo Oetomo oleh Mas Saeful Imtikhan. Rangkaian acara ditutup materi ”Pencak Style Soerodiwiryan” oleh Mas Budi Sudarno.

Silaturahmi trah setia hati ke -8 ini, sebagaimana temanya ”Cilacap yo ngangeni, yo ngedani”, berhasil menghadirkan suasana kerukunan, kangen kangenan, dan rasa paseduluran yang erat walau berbeda organisasi, seperti halnya apa yang dirasakan Mas Sapto,  salah satu peserta perwakilan dari organisasi PSHP.

”Saya sebagai salah satu peserta di acara silaturahmi trah Setia Hati yang ke 8, ini luar biasa. Ke- 8 ini mengandung banyak arti, ternyata benar, Cilacap itu sesuai dengan temanya yaitu Cilacap yo ngangeni, yo ngedani, kita terbukti bahwa dengan adanya silaturahmi ini semuanya berbahagia, kangen kangenan, dan semuanya bisa saling berpelukan. Inilah Setia Hati, bener bener ruh persaudaraan ini hadir di Bumi Wijayakusuma. Kedepan kita berharap bahwa silaturahmi ini akan lebih meriah lagi, lebih hangat lagi seperti yang terjadi di Bumi Wijayakusuma ini.” tuturnya.

Acara Trah Setia Hati Tingkat Nasional ini, diorganisir panitia dari lintas Organisasi Setia Hati yang ada di Cilacap. Dibawah Koordinasi Mas Aryo Soebroto selaku Ketua Panitia Pelaksana. Generasi muda Trah Setia Hati Lintas Organisasi ini, saling bekerjasama demi suksesnya acara dan mencerminkan keindahan Rasa Paseduluran walau memiliki wadah yang berbeda.

Silaturahmi kali ini cukup istimewa dan menantang, karena panitia menyediakan meja kecil berukuran 2×2 meter yang digunakan untuk solo spel dan sambung Persaudaraan.

”Meja ini adalah khas dari pencak Trah Mbah Hasan Joyohadisoewarno. Dulu itu, Mbah Hasan ini ukuran mejanya 1 meter tingginya, lebarnya 2 x2 m. Jadi, karena berbahaya kita desain menjadi tingginya 45 cm dan lebarnya 2 x 2 meter. Mungkin hanya ada 1 di indonesia yaitu di Padepokan Padhang Jingglang.” Ujar Mas Aryo.  

Sebelum berpamitan, Mas Taufik beserta rombongan yang terdiri dari Mas AM. Agus Subagyo, SH. selaku pengurus Pusat Biro Umum dan Mas M. Agus Susilo. SH., M.Si. selaku Pengurus Pusat Departemen Pembinaan Organisasi menyempatkan berkunjung silaturahmi ke kediaman Mas Aryo Subroto ketua panitia. Dalam kesempatan ini Mas Agus Susilo berharap acara pertemuan seperti ini ada output untuk pengembangan untuk organisasi lintas trah setia hati.

”Kan masih ada orang yang apatis dengan pertemuan-pertemuan kita seperti ini. Tujuan kita ya membangun kesadaran ini. Kesadarannya tentu setiap pertemuan ini mestinya ada outputnya atau produknya. Produk itu bisa apa saja bentuknya, ya kesepakatan, ada semacam menelorkan formula bahwa ini kegiatan positif. Dan kegiatan seperti ini bisa menjadi cerminan bahwa antar Trah Setia Hati tidak perlu saling anti satu sama lain.”