PSHT.ID – Langkah segi empat silang yang diajarkan kepada para pesilat dalam pendekatan contextual teaching and learning ini dikandung maksud guru pelatih hendaknya mengajak para pesilat dalam menjalani aktivitas kehidupan yang penuh dengan cobaan, ujian/permasalahan dan musuh ini untuk dihadapi dengan jalan mempertimbangkan berbagai perspektif baik (sisi kanan) dan buruknya (sisi kiri), kemanusiaan (sisi bawah) dan ketuhanannya/pertanggungwaban kepada-Nya (sisi atas) atau berbagai sudut pandang yang lain.
Tidak hanya itu pesilat harus mampu mengkolaborasikan berbagai perspektif atau sudut pandang dalam mengambil keputusan dan menjalankan keputusannya tersebut. Dengan berpijak pada pertimbangan yang komprehensip/menyeluruh saat menyelesaikan cobaan, ujian/permasalahan dan musuh kehidupan yang dihadapinya maka semua pihak akan merasa diuntungkan, senang dan tidak merasa dirugikan.
(Dr. H. Djoko Hartono, S.Ag, M.Ag, M.M/Dept. Pend. & Pengajaran Budi Luhur)
Leres mas e.. SH adlah tuntunan kerohanian yg berdasar ajaran islam tp d balut dg pencak silat
SH mngajarkan persaudraan sbgmn seorg muslim yg bersaudra, SH mengajarkan salam saat bertemu saudranya, ini jg ajaran Rosulullah, SH mngajari berkorban atau memberi dg hal terbaik yg kita miliki, SH mewariskan mori sbg pengingat mati, agar kita mpersiapkan dri unt akherat.. 36 jurus tingkat 1, adlh 17 rokaat wajib, 12 rawatib, 4 sblm asar, 2 tahajud dan d ttup dg 1 witir. 2 jari bukaan adlh sbg pegangan hidup, yaitu Allah dan Rosulullah.. Dn hati yg d isi cinta kpd Allah (hati putih) dn cinta kpd Rosulullah (hati merah)
Terimakasih, salam persaudaraan, PSHT jaya. Keluarga besar Psht cabang tanah bumbu, Kalimantan Selatan