BANTEN – Pengurus Provinsi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Provinsi Banten menyelenggarakan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) tahun 2023, di Gedung Inspektorat Pemprov Banten, Sabtu (04/11).
Rakerprov adalah rapat pengurus tingkat Provinsi, untuk mengkordinir cabang, dalam mengawal Garis Besar Haluan Organisasi. Merupakan tindak lanjut hasil Rakernas di Kabupaten Malang bulan lalu.
Rapat tahunan Pengprov PSHT ini, diikuti seluruh pengurus cabang di wilayah Banten, yaitu cabang Cilegon, cabang Kabupaten Serang, cabang Kota Serang, cabang Pandegelang, cabang Kabupaten Tangerang, cabang Kota Tangerang, cabang Kabupaten Tangerang Selatan.
Pada kegiatan yang dihadiri Ketua Majelis Luhur PSHT Kangmas Edy Asmanto ini, Pengurus Provinsi PSHT Banten mengangkat tema Membangun Komunikasi Menggali Informasi yang Produktif.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PSHT yang diwakili Sekretaris Umum Kangmas Ir Purwanto Budi Santoso menyampaikan, bahwa menjadi kewajiban warga PSHT untuk menjaga keutuhan NKRI, menjunjung tinggi pancasila, serta mendukung program pembangunan pemerintah.
Jika ada warga PSHT yang tidak patuh dan tunduk terhadap aturan yang berlaku di Republik Indonesia, jika ada warga PSHT yang merongrong negara atau mengacau berjalannya Pemerintahan yang sah. Maka sesungguhnya ia telah berkhianat terhadap Bapak Ki Hadjar Harjo Utomo.
Karena Bapak Ki Hadjar Harjo Utomo adalah tokoh besar PSHT, yang dengan darah dan keringatnya ikut serta melawan penjajah, untuk merebut kemerdekaan.
“Sesuai dengan nilai historis PSHT dimana pendiri PSHT Bapak Hardjo Utomo adalah pejuang perintis kemerdekaan sehingga wajib semua warga PSHT tegak lurus kepada NKRI,” ungkap Kangmas Purwanto.
Selain itu, sebagai organisasi besar yang memiliki anggota puluhan juta tersebar diseluruh nusantara dan dunia. Pengurus Pusat melalui Rakernas di Kabupaten Malang, telah menetapkan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat).
Karena dinilai penting dan sudah saatnya dilakukan peningkatan kualitas pencak dan ajaran, dimulai dari warga PSHT yang melatih. Maka ditargetkan Oleh Pengurus Pusat, standarisasi pelatih sampai di tingkat rayon hingga tahun 2025.
“Perlu dilakukan penerapan standarisasi ajaran PSHT. Seluruh pelatih wajib memiliki standard yg sama dengan tenggat waktu sampai dengan tahun 2025,” kata Kangmas Purwanto.
Pengurus di daerah didorong untuk menciptakan polarisasi hubungan dengan semua pihak pemangku jabatan dan pemangku kepentingan.
Hal itu penting dilakukan, sebagai bentuk sinergisitas PSHT dengan pihak manapun dalam membangun daerah. Dengan melakukan kegiatan olahraga, sosial, kebudayaan dan lainnya. Agar keberadaan PSHT bisa dirasakan masyarakat luas, terlebih dirasakan oleh pemerintah.
“Saling bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan dan Forkopimda agar PSHT bisa memberikan manfaat kepada daerah,” harap Kangmas Purwanto.
Diakhir sambutannya Kangmas Purwanto mengingatkan bahwa Pengurus Pusat telah membuat kesepakatan bersama pihak BRI dan BPJS ketenegakerjaan.
“Kita sudah berkolaborasi dengan BPJS dan BRILINK untuk perlindungan jaminan kecelakaan dan kemajuan PSHT,” tutupnya.
Sementara Gubernur Banten yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Banten Nanang Sutisna yang hadir sekaligus membuka Rakerprov ini, menyebut PSHT adalah bagian dari 23 tahun perjalanan Provinsi Banten.
“PSHT salah satu organisasi pencak silat yang turut mengisi pembangunan di Provinsi Banten terutama dibidang prestasi Pencak Silat,” sebutnya.
Ia juga mengapresiasi PSHT sebagai sebuah organisasi beladiri pencaksilat, telah berupaya menjaga Kamtibmas di wilaya Provinsi Banten.
“Melalui organisasi PSHT dapat menopang dan membantu pemerintah dalam rangka menjaga kondusifitas keamanan di wilayah Provinsi Banten,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Danrem Banten Brigjend Tatang Subarna dalam sambutannya, ia mengapresiasi soliditas PSHT sebagai organisasi, dirinya berharap pendekar PSHT menerapkan ajaran berbudi luhur di tengah masyarakat.
Agar keberadaan warga PSHT dimanapun berada membawa kedamaian, membawa solusi saat dibutuhkan, akhirnya seperti cahaya. Menjadi penerang untuk sekitar.
“PSHT merupakan organisasi yang besar dan solid. Diharapkan dapat menciptakan prestasi dan dapat menjaga ketertiban masyarakat sesuai nilai-nilai karakter yang diajarkan oleh PSHT,” harap sang Jenderal.
Sebagai ketua IPSI Banten Ajat Sudrajat, memuji PSHT sebagai perguruan yang mendirikan IPSI dan telah membawa pencak silat berkembang ke seluruh pelosok negeri hingga mancanegara.
“Pencak silat adalah warisan budaya asli Indonesia sehingga wajib untuk dilestarikan. PSHT salah satu perguruan historis yang ikut menduniakan pencak silat,” pujinya.
Dikatakannya juga, selama ini telah terbukti PSHT sebagai cabang olahraga pencak silat telah banyak berbuat untuk Provinsi Banten. Keberadaan PSHT memberikan semangat bagi organisasi sejenis, untuk maju dan berkembang seperti PSHT.
“Atlet-atlet PSHT sangat berkontribusi dalam bidang prestasi dengan menghasilkan atlet-atlet yang membela provinsi Banten. PSHT dapat memberikan motivasi perguruan pencak silat di Provinsi Banten,” tutupnya.