Training Of Trainer pelatih pencak silat ajaran dan beladiri praktis yang diselenggarakan Pengurus Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Selama 4 hari mulai tanggal 26 sampai 29 Oktober 2023, di Hotel Sunlake, Sunter Jakarta Utara telah usai.

Hasil ini menjadi kebanggaan keluarga besar PSHT Provinsi Bangka Belitung. Pasalnya, kini PSHT di wilayah Kepulauan Bangka Belitung, memiliki pelatih Utama dan Madya.

Muryanto seorang warga tingkat II dengan jabatan Ketua Cabang PSHT Kota Pangkalpinang, yang menjadi peserta utusan Provinsi Bangka Belitung, berhasil mengikuti T.O.T sampai selsai, hingga pulang ke daerah asal dengan menyandang status Pelatih Utama.

Sementara Agustinus merupakan warga tingkat II yang menjabat Ketua Pengurus Provinsi PSHT Bangka Belitung, pada T.O.T kemarin, berhasil menyandang status Pelatih Madya.

Prestasi dua pendekar sepuh PSHT Bangka Belitung ini, mendapat apresiasi dari Ketua Cabang PSHT Bangka Barat Jiono. Ia juga mengutarakan harapannya, agar hasil T.O.T yang didapat segera disosialisasikan ke seluruh daerah.

“Alhamdulillah capaian Kangmas senior kita ini, kita di Cabang mengharapkan ilmu yang didapat bisa di sosialisasikan,” harapnya.

“Agar tercipta pelatih yang berkualitas, bisa menciptakan pesilat PSHT yang berbudi luhur dan berprestasi,” tambah jiono.

Hal senada diungkapkan Ketua Cabang PSHT Bangka Selatan Endang Saputra, ia berharap segera diadakan penataran pelatih cabang. Banginya sangat penting untuk persamaan materi dan penambahan ilmu bagi pelatih.

“Sebaiknya diadakan penataran pelatih, setiap cabang mengirim perwakilannya,” kata Endang.

Harapan dua Ketua Cabang diatas, selaras dengan tujuan Pengurus Pusat PSHT, yang menargetkan hasil T.O.T ini harus segera sampai ke daerah masing-masing peserta. Guna untuk menyamakan persepsi terkait materi, hingga di lapangan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan tidak ada lagi perbedaan antara warga sebagai pelatih.

Selain itu, yang menjadi harapan Majelis Luhur dan Majelis Ajar PSHT. Yaitu meningkatkan SDM warga PSHT sebagai pelatih, agar benar-benar menjadi seorang pendidik yang bijaksana.

Sehingga dalam menyampaikan materi pencak dan ke-SH-an (kerohanian) bisa diterima oleh siswa. Karena Pelatih yang menyampaikan materi, seseorang yang bisa ditauladani.