Desember 2016, saat penulis masih menjadi siswa di salah satu tempat latihan di Cabang Banjarbaru. yang menarik dari Cabang ini adalah tentang sosok pemimpinnya, bagaimana tidak, Cabang ini dipimpin oleh sosok Low Profile. Bahkan, sore hari kala itu, saya melihat seorang bapak bapak berkumis tebal dengan Tosa atau kendaraan roda 3 nya, namun siapa sangka, beliau lah nahkoda dari organisasi di tingkat Cabang, tempat dimana penulis berlatih, hingga disahkan.
“Pantas tidak pantas, kalian harus memantaskan diri, berdiri di depan sebagai penerus generasi mendatang.” Ucap Ketua Cabang Banjarbaru, Kang Mas Ifan Kurniawan saat penulis baru awal disahkan, Desember 2018.
Namun siapa sangka, ucapan itu mengacu pada semangat dari seorang pemimpin, kepada anggotanya, seorang kakak kepada adik adiknya, atau bahkan mungkin, seorang bapak kepada anak anaknya, untuk terus memgemban tanggung jawab dan amanah.
Ibarat Organisasi ini adalah kapal yang berlayar, maka beliau merupakan nahkodanya, memimpin para awak kapal agar menjalankan tugas, dan menghilangkan ego sektoral demi kepentingan bersama.
Entah seperti apa kondisi Organisasi saat itu, meski di tingkat Cabang hingga Rayon sebagai struktur Organisasi paling bawah merasakan dampak kudeta di Pusat, sebagai pemimpin, beliau selalu mengajarkan kebijaksanaan untuk bersikap, tentang bagaimana cara melihat segala sesuatu dari banyak sudut pandang (Inklusif).
“Menjadi Warga PSHT itu harus punya pendirian, namun yang pasti jangan lupakan Ajaran.” Begitulah kalimat beliau kepada kami yang kala itu bingung dengan kondisi Organisasi.
Beliau selalu menyebut jika suatu jabatan itu merupakan “Amanah”, dan bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan. 2 tahun berselang, tepatnya 16 Februari 2020, Cabang Banjarbaru kembali melaksanakan Parapatan Cabang, dimana kemudian sosok Low Profile tersebut kembali menjadi Nahkoda, menjadi periode kedua beliau sebagai Kacab.
Setelah setengah dekade berlalu (kala itu), Organisasi dengan segala “keunikannya” menjadi tempat belajar banyak hal, dimana pada Periode kedua (2020 – 2025) ini, penulis mendapat amanah untuk menjadi Pengurus Cabang di Bidang Anggota biro Humas, menjadi “Awak Kapal” dari Nahkoda yang sudah mengerti samudera luas, dan cara berlayar.
“Pemimpin yang baik, harus ditopang dengan anggota yang saling berkerjasama.” Ucap beliau dengan penuh semangat.

A Good Manager
Sebagai Ketua, Mas Ifan Kurniawan bukanlah sosok pemimpin yang artikulatif, apalagi orator ulung yang menguasai podium, namun melalui kesederhanaan dan Low Profile, beliau adalah Manajer yang handal.
Latar belakang beliau merupakan Anggota TNI Angkatan Laut, sehingga jika penulis bisa menganalogikan, beliau merupakan Nahkoda Kapal yang tangguh, dan peduli terhadap kinerja awak kapalnya.
Satu hal yang saya sukai dan menjadi Inspirasi adalah, beliau selalu mencerminkan kesederhanaan, bahkan tidak jarang beliau hadir di kegiatan Cabang dengan Honda Astrea Grand keluaran tahun 1997. Bagi saya, beliau merupakan Antitesis dari sosok Pemimpin otoriter.
Juni 2020, saat Surat Keputusan (SK) Pengurus Cabang Banjarbaru 2020 – 2025 diterima, dengan kondisi Organisasi yang masih terdampak Dualisme di Pusat, sebagai Ketua Cabang, beliau datang ke setiap tempat latihan, mengajak para anggotanya untuk saling merapatkan barisan.
Selain dinamika Organisasi, situasi Pandemi Covid 19 kala itu membuat kegiatan Organisasi termasuk latihan diliburkan, namun sebagai seorang Nahkoda, beliau mengajak para awak kapal untuk selalu solid.
“Meski tidak mudah, tapi kalau dijalankan kita bersama, pasti ada jalan keluar.” Tutur Kang Mas Ifan, menyikapi dinamika organisasi, dan situasi Pandemi kala itu.
Bulan Muharram 1442 Hijriah tinggal menghitung hari. Akhirnya, sebagai seorang pemimpin yang bijak, beliau menginstruksikan para anggotanya, baik Pengurus Ranting, Rayon, hingga para Pelatih di lapangan untuk saling bersinergi.
Akhirnya, solusi yang menurut penulis Out Of The Box pun muncul, dimana tes pra warga siswa putih kala itu dibuat dengan menanamkan Wawasan dan Manajemen yang baik, mengingat tidak memungkinkannya aktivitas fisik akibat Pandemi Covid 19.
“Tes Pra Warga Cabang Banjarbaru 2020 adalah membuat Makalah tentang Tata Cara Membuka Tempat Latihan Baru, dan Cara Melatih Yang Baik Dan Benar.” Terang beliau kepada para anggotanya.
Iya, tes pra warga siswa putih 2020 adalah membuat Makalah, dimana hal tersebut diharapkan menjadi pengalaman mereka untuk menumbuhkan skill Manajemen di kemudian hari.
“Tata kelola Organisasi penting untuk dimengerti, semoga dengan metode tes ini bisa menumbuhkan Skill Manajemen adik adik kelak.” Tutup beliau saat memimpin sesi Rapat Koordinasi Cabang Banjarbaru kala itu.
Namun, masalah tidak sampai disini, Cabang Banjarbaru harus melakukan Pengesahan, akhirnya, sebuah siasat dilakukan untuk mengadakan Pengesahan di 3 tempat berbeda, Sabtu, 29 Agustus 2020 di Padepokan Krida Satria Dharma Ranting Landasan Ulin, dan Padepokan Suryanata Cabang Banjarbaru masing masing 52 orang, lalu Kamis, 3 September 2020 di Gor Al Falah Putera sebanyak 32 orang, total 136 warga baru.
“Kita tidak pernah berorientasi akan jumlah Kuantitas, tapi bagaimama cara agar pertumbuhan anggota bisa terkontrol setiap tahunnya.” Jelas Mas Ifan dalam meluruskan tujuan Organisasi.
Tidak hanya para pengurus yang menjadi atensi, bahkan pelatih di lapangan pun juga tak luput dari perhatian beliau, agar selalu jujur dalam pengelolaan administrasi, termasuk jangka waktu latihan yang kurang lebih 2 tahun, dan jangan memalsukan usia hanya untuk pengesahan.
“Guna menjaga kualitas, penertiban data selama kepemimpinan saya, saya instruksikan dilakukan sejak sabuk Hijau.” Ucapnya
“Namun pasca pandemi, kita harus lebih komitmen, dimana penertiban data siswa yang siap disahkan tahun berikutnya dimulai sejak naik sabuk jambon.” Tambahnya.
Kemudian, di Kepengurusan Periode kedua ini, beliau tetap memegang komando dari kapal yang sudah berlayar sebagai Nahkoda dengan gigih, dan pantang menyerah.
Jauh Dari Perfeksionis
Mungkin, banyak yang tidak tau kalau sebelum Mas Ifan Kurniawan menjadi Ketua Cabang, beliau hampir 10 tahun menjadi Ketua salah satu Ranting di Banjarbaru, yakni Ranting Landasan Ulin. Hingga kemudian, Amanah yang lebih besar beliau emban sejak 2014 lalu.
Disaat pemimpin lain selalu menuntut kesempurnaan dari kinerja para anggotanya, Mas Ifan selalu menyerukan “yang penting terselenggara, dan semua setuju.” , benar benar jauh dari kata Perfeksionis.
Beliau paham betul bahwa Organisasi ini berisi anggota dengan berbagai macam latar belakang, dan tentunya segala sesuatu tidak bisa dipaksakan.
“Ini Organisasi Sosial, ada yang mau berkerja, tanpa dibayar saja sudah syukur.” Ucap beliau, menyikapi fenomena Warga yang hilang setelah disahkan.
Figur yang tidak ambil pusing inilah yang kita perlukan, guna menyelaraskan keberagaman Sumber Daya Manusia yang ada di PSHT, namun tetap satu tujuan.
Tanpa banyak babibu, di tengah kesibukan beliau sebagai seorang Angkatan Laut, tak jarang pula seorang pemimpin yang Low Profile ini terjun langsung memimpin segala Kegiatan, di antaranya yakni bersih bersih makam pahlawan, bakti sosial membersihkan sungai, hingga memimpin Anggota nya bersolospel ria di Lapangan Murjani, Banjarbaru dalam acara Parade Kebudayaan.
Bahkan, kediaman pribadi beliau pun sering dikunjungi oleh dulur dulur dari berbagai kalangan, mulai pelajar, mahasiswa, bahkan seorang psikolog pun diajak saling bertukar pikiran oleh beliau, tanpa memandang siapa yang lebih tua, dan siapa yang lebih pintar.
“Organisasi ini sudah merupakan tempat Dakwah bagi saya, sesuai kalimat pemancar cita dalam mukadimah.” Tutur Mas Ifan.
Bahkan, di tengah satu Fenomena besar di Cabang Banjarbaru pada penghujung tahun 2023 lalu, beliau tetap menahkodai Organisasi dengan penuh keteguhan hati, terlebih lagi, di saat yang sama beliau ditunjuk oleh Pengprov PSHT Kalsel sebagai Ketua Pelaksana T.O.T Pelatih Ajaran dari Lemdiklat, dan puji syukur semua berjalan lancar.
Banyak pencapaian di Cabang Banjarbaru yang telah diraih selama 10 tahun masa kepemimpinan Mas Ifan Kurniawan, seorang Pendekar asal Sumatera Selatan ini selalu mengajak anggotanya untuk berkembang, mulai dari kegiatan prestasi, bakti sosial, hingga pembentukan Ranting / Komisariat baru diinisiasi oleh beliau, termasuk pembangunan Padepokan sebagai pusat pengembangan Organisasi.
Kini, 1 Dekade sudah kapal itu berlayar dengan Nahkoda yang piawai, mempertahankan kapalnya dari deraan ombak, dan badai, agar dapat tetap stabil. Waktu telah berlalu, dimana itu bukan waktu yang sebentar dalam membangun organisasi.
“Mengurusi Organisasi besar seperti ini, bagi saya menjadi nilai ibadah, semoga bisa terus konsisten.”
Kini, Cabang Banjarbaru akan menyelenggarakan Parapatan Cabang untuk masa bakti 2025 – 2030, semoga segala pencapaian yang telah diraih oleh Mas Ifan Kurniawan dapat dilanjutkan oleh Pengurus Baru nantinya, jangan biarkan kapal yang sudah stabil ini terombang ambing, peganglah kemudi dengan penuh dedikasi.
Sekali lagi, tajuk ini mungkin berisi tulisan yang menggambarkan satu tokoh pemimpin yang Low Profile, namun esensi dibalik itu semua adalah bagaimana cara agar tulisan ini dapat membuka cakrawala berpikir setiap anggota yang membacanya, agar PSHT bisa dinamis, dan menampilkan citra yang baik di mata masyarakat.