Pengurus Provinsi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Nusa Tenggara Timur menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Hotel Batu Nona, Kota Kupang, Sabtu (28/10/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Departemen Pembinaan Organisasi Pengurus Pusat PSHT Kangmas M. Agus Susilo, SH, M.Si. Dengan mengangkat tema Membangun Persaudaraan yang semakin Produktif dan Bermartabat

Ketua Pengurus Provinsi PSHT NTT Nikolas L. Boesday, S.IP, memimpin Rapat yang diikuti 21 kabupaten di NTT ini dan telah didirikan 5 Cabang PSHT, yaitu
Cabang Timor Tengah Utara (TTU), Cabang Atambua, Cabang Kabupaten Kupang, Cabang Sikka, dan Cabang Manggarai.

Salah satu hasil yang diambil dari Rakorwil ini adalah penetapan beberapa Surat Keputusan (SK) terkait kepengurusan Cabang. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan landasan yang lebih kokoh bagi
aktivitas dan pengelolaan setiap Cabang PSHT di NTT.

Selain itu, Rakorwil juga menggarisbawahi
pentingnya meningkatkan komunikasi organisasi ke depan guna memperkuat solidaritas di antara semua
Cabang PSHT di wilayah tersebut.

Kangmas Agus Susilo dalam sambutannya menyatakan pentingnya sinergi di antara Cabang PSHT untuk mencapai visi dan misi organisasi secara lebih efektif. Dia juga menekankan pentingnya peran PSHT dalam memperkuat jalinan persaudaraan yang berkelanjutan.

Bahkan dia menegaskan pentingnya peran PSHT NTT dalam menjalin kerja sama kemitraan strategis dengan pemangku kepentingan di daerah,
seperti Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) dan satuan kerja terkait.

“PSHT perlu aktif berkolaborasi dengan lembaga-lembaga terkait untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi negara dan masyarakat di wilayah tersebut,” katanya.

Lanjutnya, Kangmas Agus Susilo menyebut kolaborasi yang erat antara PSHT dengan pihak-pihak terkait, terutama Forkopimda dan berbagai satker terkait lainnya, adalah kunci utama dalam memastikan bahwa PSHT
dapat memberikan manfaat maksimal bagi negara dan masyarakat setempat.

“Ini upaya PSHT dalam mendukung dan berkontribusi secara positif dalam pembangunan, keamanan, pendidikan, kesehatan, dan berbagai aspek penting kehidupan sosial di masyarakat menjadi fokus utama,” sebutnya.

Pemahaman PSHT terhadap peran strategisnya tidak hanya dalam konteks keorganisasian internal, tetapi
juga dalam memberikan dampak positif secara lebih luas. Kerjasama dengan berbagai pihak terkait di
tingkat kabupaten/kota hingga provinsi diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat untuk
mencapai tujuan bersama dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini menegaskan komitmen PSHT NTT untuk tidak hanya menjadi sebuah organisasi yang terfokus pada
pengembangan diri melalui seni beladiri, tetapi juga menjadi bagian yang aktif dalam memberikan
kontribusi bagi kemajuan negara dan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan semangat persaudaraan
yang dijunjung tinggi.

Ketidakhadiran Pengurus Cabang Atambua yang masih berada di satu pulau dan Cabang Sikka dan
Manggarai yang berada di Pulau Flores menjadi perhatian penting dalam Rakorwil PSHT Provinsi NTT.

Meskipun ketiga Cabang tersebut tidak dapat hadir fisik dalam acara tersebut karena terkendala oleh jarak
dan lokasi geografis yang berjauhan, para anggota di wilayah tersebut masih tetap berkomitmen untuk
mendukung tujuan persaudaraan PSHT.

Dalam situasi seperti ini, koordinasi jarak jauh dan komunikasi menjadi kunci dalam memastikan semua
Cabang PSHT di seluruh wilayah NTT tetap terhubung dan terorganisir dengan baik. Meskipun tidak bisa hadir secara fisik, pengurus dari Cabang Atambua, Sikka, dan Manggarai bisa memanfaatkan teknologi dan komunikasi online untuk tetap berpartisipasi dalam pertemuan dan mengikuti perkembangan organisasi.

Selain itu, Rakorwil ini juga menekankan pentingnya dukungan dan kolaborasi di antara semua Cabang
PSHT, termasuk yang berlokasi di pulau-pulau yang terpencil. Dengan menjalin kerjasama yang kuat dan memanfaatkan teknologi modern, PSHT di Provinsi NTT dapat terus memperkuat persaudaraan dan
mengatasi hambatan geografis untuk mencapai tujuan bersama.

Keputusan yang diambil dalam Rakorwil,
seperti penetapan SK kepengurusan Cabang, juga dapat dijadikan pedoman untuk Cabang yang
terkendala jarak geografis. Dengan semangat persaudaraan yang kuat, PSHT di NTT tetap berkomitmen untuk membangun organisasi yang produktif dan bermartabat, serta terus meningkatkan komunikasi dan kerjasama di seluruh wilayahnya, termasuk di pulau-pulau yang jauh dari pusat kegiatan.

Rakorwil ini memberikan momentum yang penting bagi PSHT Provinsi NTT dalam merumuskan langkah￾langkah strategis ke depan, termasuk dalam memacu kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat di wilayahnya.