Satukan Hati Menuju PSHT yang Nyawiji dan Berjaya
Dalam semangat Syawalan dan niat mulia untuk menyatukan kembali semangat persaudaraan di tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Ketua Umum PSHT Pusat, Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, memulai kunjungan kerjanya ke Blitar Raya, Sabtu (26/04/2025). Dengan sebuah langkah spiritual yang penuh makna: nyekar ke makam Bung Karno, Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia.
Didampingi oleh sejumlah pengurus pusat, Kangmas Taufiq tiba di kawasan makam Bung Karno pada pagi hari. Di sana, ia memimpin doa dan tabur bunga sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa Bung Karno dalam menyatukan bangsa yang majemuk ini. Kegiatan ini bukan hanya ritual ziarah semata, tetapi juga bentuk perenungan mendalam bagi PSHT agar mengambil inspirasi dari nilai-nilai persatuan dan nasionalisme yang diwariskan Bung Karno.
“Kita ziarah ke sini untuk mendoakan Bapak Bangsa, Bung Karno, yang telah mempersatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Semoga semangat beliau menjadi energi bagi kita semua di PSHT untuk kembali bersatu, menyatukan hati dan langkah menuju PSHT yang lebih kuat dan jaya ke depan,” ujar Kangmas Taufiq penuh haru di hadapan pengurus dan warga PSHT yang turut hadir.
Usai melakukan nyekar, rombongan melanjutkan perjalanan ke Bumdes Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tempat digelarnya Sarasehan Warga PSHT yang dihadiri oleh pengurus cabang dari berbagai daerah, pengurus ranting, serta ratusan warga PSHT dari Blitar Raya dan sekitarnya. Kedatangan Ketua Umum disambut langsung oleh Ketua Cabang PSHT Kabupaten Blitar, Kangmas Tugas Nanggolo Yudho Dilli Prasetya, beserta jajaran pengurus cabang.
Sarasehan ini menjadi titik temu penting bagi seluruh elemen PSHT yang hadir untuk memperkuat kembali tali silaturahmi, menyamakan persepsi, serta menyusun langkah ke depan yang lebih strategis dan terarah, terutama dalam menghadapi agenda besar organisasi seperti Rapat Kerja Terbatas dan Prapatan Luhur yang akan digelar tahun depan.
Dalam sambutannya, Kangmas Taufiq menegaskan bahwa momen Syawalan ini bukan hanya sekadar temu kangen, tetapi momentum spiritual untuk saling memaafkan, memperbaiki hubungan, dan menguatkan kembali nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, dan persaudaraan yang menjadi napas utama PSHT sejak didirikan.
“Dinamika yang kita alami selama beberapa tahun terakhir adalah bagian dari perjalanan panjang sebuah organisasi besar. Tapi justru dari situ kita belajar, kita dewasa. Dan sekarang saatnya kita bersatu, kembali ke akar kita: persaudaraan sejati,” katanya.
Kangmas Taufiq juga menyampaikan bahwa tanda-tanda PSHT kembali nyawiji sudah mulai tampak jelas. Dari tingkat akar rumput, semangat untuk kembali rukun dan bersatu semakin terasa. Ia menyebut bahwa dari sisi hukum sudah ada titik terang, dan komunikasi antar elemen organisasi kini terjalin lebih baik, bahkan sudah terjadi silaturahmi bersama di Madiun yang menjadi sinyal kuat untuk persatuan.
Tak hanya fokus pada konsolidasi internal, Kangmas Taufiq juga menyoroti pentingnya peran PSHT di dunia olahraga, khususnya pencak silat. Ia menegaskan bahwa PSHT sebagai salah satu organisasi besar pencak silat di Indonesia, memiliki tanggung jawab dan potensi besar dalam membina atlet-atlet muda berbakat.
“Pencak silat adalah warisan budaya bangsa. Kita tidak hanya melestarikannya, tetapi juga harus menjadikannya sebagai kekuatan yang bisa mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia. PSHT harus siap ikut dalam road to Olympic, bersinergi dengan IPSI, dan membangun sistem pembinaan atlet yang unggul,” tegasnya.
Sarasehan ini juga menjadi ajang dialog terbuka antarwarga PSHT. Berbagai aspirasi disampaikan, mulai dari penguatan nilai-nilai organisasi di kalangan muda, tantangan dalam pembinaan cabang dan ranting, hingga strategi membangun citra positif PSHT di tengah masyarakat luas. Diskusi berlangsung hangat, penuh rasa kekeluargaan, namun tetap mengedepankan semangat untuk memperbaiki dan membangun.
Ketua Cabang PSHT Kabupaten Blitar, Kangmas Tugas Nanggolo Yudho Dilli Prasetya, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas kehadiran Ketua Umum PSHT di Blitar. Ia menyampaikan harapannya agar kunjungan dan sarasehan ini bisa menjadi babak baru bagi PSHT, khususnya di Blitar, untuk bangkit dan bersatu kembali.
“Kunjungan ini membawa semangat baru. Kami percaya bahwa PSHT bisa bersatu lagi, saling mendukung, dan menjadi contoh bagi organisasi lain dalam menjaga persaudaraan. Dengan kebersamaan, insyaAllah PSHT akan tetap jaya selamanya,” ucapnya.
Sarasehan ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan kejayaan PSHT. Suasana penuh haru terasa saat semua yang hadir bersalaman, berpelukan, dan berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai luhur PSHT sebagai warisan budaya sekaligus kekuatan moral bangsa.
Dalam pesan penutupnya, Kangmas Taufiq mengajak seluruh warga PSHT untuk menjaga persatuan dan terus mengembangkan organisasi bukan hanya sebagai perguruan silat, tetapi juga sebagai pilar pembinaan karakter generasi muda dan agen pemersatu bangsa.
“Kita semua bersaudara. Mari kita tinggalkan perbedaan, kita rapatkan barisan. PSHT adalah rumah kita bersama. Mari kita bangun PSHT yang nyawiji, kuat, dan tetap berlandaskan cinta kasih seperti pesan para pendiri kita. Semoga PSHT terus menjadi kebanggaan Indonesia,” tutup Kangmas Taufiq dengan penuh semangat.
Pewarta : Agus Faisal
Editing : Adi Saputra