Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Provinsi Bali menggelar tes Pra Warga Tahun 2019, yang dilaksanakan di MTs N I Jembrana, Ranting Gilimanuk Cabang Jembrana, Sabtu – Minggu, 17-18 Agustus 2019, tes ini adalah tes terakhir semua materi kurikulum yang diberikan selama mengikuti Latihan dari tingkat/ sabuk Polos sampe Putih sebelum di wisuda menjadi warga/ anggota Persaudaraan Setia Hati Terate.
Diungkapkan, tuan rumah PSHT Kabupaten Jembrana selaku Ketua Cabang M. Zaenuri SP,d, seluruh peserta dalam kegaiatan tes pra warga ini ada sekitar 55 orang, yakni peserta dari perwakilan seluruh cabang kabupaten se Provinsi Bali, yang nantinya akan diwisuda pada 7 Sepetember 2019 di Gedung Graha Budaya Lotring Kuta. Ia meyakini, setelah sukses acara ini, akan berdampak pada perkembangan PSHT di Bali, lebih khususnya
di Jembrana, Dalam kurikulum yang telah diikuti para siswa selama mendapatkan ajaran pencak silat yang meliputi pendidikan non formal untuk sehat raga, mempertebal rasa percaya dan mengenali diri.
“Mereka belajar senam, jurus, kripen, senjata dan kerokhanian, dimana ada waktu untuk ujian (Tes pra warga) menandakan mereka cakap dan bisa lolos jadi warga PSHT,” imbuhnya.
Joko Purnomo, selaku Biro Pencak Silat Ajaran Perpus- Provinsi Bali, mengaku gembira penuh rasa syukur dan berterima kasih, khususnya kepada masyarakat Bali, atas diterimanya PSHT di Bali ini, sehingga dalam hal ini bisa ikut berkontribusi membangun Bali dalam segi Prestasi dimana sudah beberapa anggota mendapatkan Juara di Event Nasional, “kita ada, hadir di Bali dengan tujuan ikut berkontribusi dalm hal pendidikan non formal, yakni mendidik manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta patuh dan taat kepada Peraturan yang berlaku.” Tuturnya.
“Sesuai dengan arti dari lambang kita Garis Pita Tegak Lurus Berwarna Putih Merah Putih, Yang artinya Melambangkan keberanian diatas kesucian (berani karena benar, takut karena salah), juga melambangkan bahwa insan Persaudaraan Setia Hati Terate berdiri tegak diatas kebenaran dan keadilan. Artinya, bahwa insan Setia Hati Terate harus selalu bisa bersikap adil (berdiri ditengah) atau selalu memihak kepada yang benar sekalipun yang benar itu orang lain.
Kebenaran dan keadilan hanya milik Allah SWT, dan Allah mencintai seorang hamba yang berani bertindak benar dan adil. Artinya seorang Warga Persaudaraan Setia Hati Terate harus menjadi insan pemberani untuk berdiri tegak di atas kebenaran dan keadilan dengan berdasarkan semboyan ” berani karena benar dan takut karena salah ” (tidak boleh memihak walaupun itu saudara sendiri, sekali salah tetap salah).
Mewisudakan warga/ anggota baru bukan tentang kuantitas tapi lebih kepada kualitas
sehingga setelah menjadi anggota bias menjaga nama baik organisasi kedepan dan mengembangkan nilai positif dimata masyarakat umum. Imbuhnya, kedepan setelah sukses di gelar acara ini, dengan bertambahnya saudara, khususnya di tahun 2019 ini,
“PSHT yang telah berdiri di Bali sejak tahun 1992 sampai sekarang ini, diharapkan semakin besar, berkembang diseluruh pelosok dan memiliki nilai yang bermanfaat untuk masyarakat Bali.” Tutupnya.