Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Surabaya sukses menggelar Parapatan Cabang pada Jumat (14/11). Agenda strategis ini dihadiri secara lengkap oleh jajaran pengurus cabang, para ketua ranting, hingga perwakilan rayon se-Surabaya.
Hadir pula sejumlah tokoh penting organisasi, di antaranya Ketua PSHT Provinsi Jawa Timur Mas Mohammad Dwi Suntoro dan perwakilan Pengurus Pusat Mas Agus Susilo.
Forum semakin bermakna dengan kehadiran tokoh-tokoh trah pendiri PSHT, yakni Kangmas Subandrio Hervin Putra, putra almarhum Bapak Santosa (Ketua Umum PSHT Pertama), serta Mas Gatot, keturunan langsung dari Ki Hardjo Utomo, salah satu tokoh sentral sejarah PSHT.
Dalam forum yang berlangsung tertib, kompak, dan penuh nuansa persaudaraan ini, seluruh pengurus Cabang Surabaya baik dari tingkat ranting hingga rayon secara tegas menyampaikan aspirasi bersama, yaitu mendorong agar Parapatan Luhur (Parluh) 2026 dilaksanakan di PAM Madiun.
Hal ini melihat dari pusat sejarah dan nilai luhur PSHT, menanggapi aspirasi tersebut, Ketua PSHT Jawa Timur Mohammad Dwi Suntoro menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti.
Ia menegaskan bahwa suara bulat dari pengurus Surabaya akan segera disampaikan secara langsung kepada Ketua Umum PSHT, DR. Ir. Muhammad Taufik, S.H., M.Si.
“Masukan dari Cabang Surabaya ini akan kami bawa dan kami laporkan langsung kepada Ketua Umum. Aspirasi ini penting dan akan menjadi perhatian serius,” ujarnya.
Parapatan Cabang Surabaya 2025 menjadi momentum penguatan konsolidasi organisasi serta penegasan komitmen seluruh jajaran dalam menjaga marwah, ajaran, dan keluhuran nilai-nilai Setia Hati Terate.
Semangat kembali ke jati diri organisasi melalui pelaksanaan Parapatan Luhur 2026 mendatang di PAM Madiun menjadi suara bulat yang mengemuka dari Kota yang berjuluk Kota Pahlawan tersebut.