SLEMAN, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sleman sukses menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer (TOT) Pelatihan Pelatih Pratama yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 29 hingga 31 Mei 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Ngaglik, Kabupaten Sleman ini, bertujuan untuk menyeragamkan kembali ajaran pencak silat SH Terate dan meningkatkan kualitas serta tanggung jawab para pelatih.

Acara pembukaan pada tanggal 29 Mei 2025 dibuka secara resmi oleh Mas Purwanto, Sekretaris Umum PSHT Pusat. Hadir dalam pembukaan tersebut Pengurus Provinsi PSHT DIY, Sesepuh SH Terate DIY, dan turut dihadiri juga oleh jajaran warga Tingkat 2 Sleman, serta Pengurus PSHT Cabang Sleman, demi menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif penting ini.

Panitia pelaksana menyampaikan bahwa TOT kali ini diikuti oleh 33 peserta yang berasal dari seluruh tempat latihan di rayon maupun ranting di Cabang Sleman. “Tidak hanya dari Sleman, pelatihan Training of Trainer kali ini diikuti juga dari cabang lain yaitu dari cabang Wonogiri yang mengirimkan dua delegasinya untuk mengikuti pelatihan pada kali ini,” ujar Taufik Rozikin.

“Biaya dari kegiatan ini seluruhnya ditanggung oleh Cabang Sleman. Hal tersebut adalah salah satu bentuk apresiasi pengurus PSHT Cabang Sleman terhadap para pelatih di wilayah Cabang Sleman,” tambahnya.

Ir. Purwanto Budi Santoso, Pengurus Pusat PSHT, dalam wawancaranya menjelaskan inspirasi di balik TOT ini. “TOT ini diinspirasi yang pertama bahwa SH Terate ini sudah berumur seratus tahun lebih, sehingga materi-materi ajaran itu tentu sudah ada perubahan-perubahan. Tujuan dari latihan ini yang pertama untuk menyeragamkan kembali ajaran pencak silat yang selama ini sudah kita sebarkan ke seluruh dunia,” jelasnya.

“Yang kedua, kita sering mendengar adanya siswa yang meninggal di dalam latihan. Kalau kita dalami, itu karena kesalahan pelatih atau penanggung jawab latihan. Jadi kadang-kadang bukan pelatih tapi masuk ke tempat latihan tiba-tiba melatih dengan tidak mengikuti standar operasional prosedurnya. Nah, tujuan dari pelatihan ini agar para pelatih kita bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan melatih dan jangan sampai melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standar latihan yang kita ajarkan. Dengan demikian, di kemudian hari diharapkan tidak ada lagi korban-korban latihan,” Sambung Purwanto.

Salah seorang pelatih yang ditunjuk oleh Pengurus Pusat PSHT, yang surat penugasannya ditandatangani oleh Ketua Umum Mas Muhammad Taufiq dan Sekretaris Umum Mas Purwanto, menjelaskan materi pelatihan.

“Untuk pelatih ini ditunjuk oleh Pengurus Pusat yang ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris umum yaitu Mas Muhammad Taufiq dan Mas Purwanto. Bersama kami ada empat pelatih yang ikut membantu mensukseskan TOT ini. Kemarin kita sudah membahas tentang senam dasar kemudian senam massal, hari ini pengulangan senam dasar dan senam massal, untuk materi selanjutnya nanti sampai sore kita akan mempelajari pola langkah.” Bebernya.

Seorang peserta pelatihan bernama Putri menyampaikan kesan positifnya. “Alhamdulillah saya telah mengikuti TOT selama tiga hari ini berjalan dengan lancar dan saya sangat bersyukur karena mendapat kesempatan pembaharuan ajaran yang terbaru. Harapannya metode kepelatihan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pusat,” ungkap Putri.

Setelah mengikuti seluruh materi pelatihan, para peserta diuji kembali mulai dari materi gerak hingga materi ke-SH-an. Peserta yang berhasil lulus dalam uji kompetensi ini akan mendapatkan sertifikat pelatih pratama. Sebagai bentuk bekal dan panduan, semua peserta juga menerima buku panduan kepelatihan, buku saku warga, dan buku saku siswa.

Acara TOT ini ditutup dengan arahan-arahan inspiratif dari Kang Mas Wiyono selaku Majelis Ajar PSHT, semakin memantapkan komitmen para pelatih untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan sesuai standar.

~ KA (Humas PSHT Sleman) ~