Sertifikasi Pelatih Utama dan Madya Pencak Silat Prestasi PSHT 2025 Resmi Digelar di Dalem Agung Palagan,Sleman, Yogyakarta (22-23/11/2025).

Sertifikasi pelatih ini digelar oleh Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdiklat) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) bekerja sama dengan Departemen Teknik Pencak Silat Prestasi Pengurus Pusat PSHT.

Ketua Majelis Ajar Persaudaraan Setia Hati Terate, Ir. Wiyono mengatakanAcara ini merupakan realisasi dari hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PSHT 2025 di Jambi.

“Kita menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelatih prestasi di seluruh tanah air.” Ujarnya saat membuka acara.

Kegiatan ini diikuti 23 peserta yang terdiri dari 3 calon Pelatih Utama dan 20 calon Pelatih Madya dari berbagai Provinsi di Indonesia.

Ketua Lemdiklat PSHT, Koko menegaskan kualifikasi ketat para peserta yaitu bagi mereka yang telah mengantongi sertifikasi dari PB IPSI.

“Kualifikasi pelatih utama yang pertama adalah sertifikasi dari PB IPSI, baik tingkat nasional maupun internasional. Di sini ada tiga orang, yaitu Mas Edi dari Jawa Timur, Mas Awan dari DIY, dan Mas Nano dari DKI Jakarta.” Tegasnya

“Sementara untuk kualifikasi pelatih Madya, mereka adalah warga PSHT yang telah memiliki sertifikasi tingkat nasional dari PB IPSI. Pesertanya berasal dari Pulau Jawa, Sumatra (Kepri, Jambi), Kalimantan, hingga Papua, total 20an orang,” Tambah Koko.

Selama dua hari, para peserta digembleng dengan berbagai materi penunjang pengembangan pencak silat prestasi dari para pakar.

Materi yang diberikan mencakup periodisasi latihan, peraturan pertandingan terbaru, psikologi pertandingan, taktik dan strategi pertandingan, serta latihan kondisi fisik pencak silat.

Pelatihan ini dirancang untuk membekali para pelatih dengan metodologi dan ilmu terbaru agar dapat mencetak atlet-atet berprestasi.

Ketua Departemen Teknik Pencak Silat Prestasi PSHT, Sunarno dalam penjelasannya menekankan bahwa program ini adalah langkah strategis untuk membangun ekosistem pelatih prestasi yang berjenjang.

“Program pusat melalui pencak silat prestasi, hasil dari Rakernas Jambi, kita langsung eksekusi. Kita ingin mensertifikasi pelatih nasional yang berbasis PB IPSI yang kita punyai dari Aceh sampai Papua,” ujar pria yang akrab disapa Mas Nano ini.

Ada tiga kategori sertifikasi, yaitu pelatih utama, madya, dan muda, di mana kegiatan sertifikasi Lemdiklat bersama Departemen Prestasi ini merupakan yang pertama digelar di Jogja.

“Target kita seluruh sertifikasi ini selesai pada bulan Januari 2026 dengan menyelenggarakan program serupa di berbagai regional seperti Papua, Kalimantan, Sumatra, dan Jawa.” Terang Sunarno

Untuk roadmap ke depan, target akhir sertifikasi adalah mempersiapkan atlet-atet terbaik untuk menyongsong PON 2028.

“Saat ini kita sudah memiliki data sekitar 70 hingga 80 atlet potensial yang akan kita fokuskan latihannya,” tambahnya dengan penuh semangat.

Pada akhir acara, seluruh peserta yang telah memenuhi semua persyaratan dinyatakan kompeten dan berhak menerima sertifikat sebagai Pelatih Utama dan Pelatih Madya Pencak Silat Prestasi PSHT.

Sertifikasi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak peningkatan prestasi PSHT di kancah nasional dan internasional, sekaligus mendeklarasikan berdirinya Lembaga Pelatih Prestasi PSHT yang berkolaborasi dengan Lemdiklat.