Bertempat di Yogyakarta, pada sore kemarin, Kamis (23/2/2017) Ketua Yayasan Persausadaraan Setia Hati Terate (PSHT), Hari Wuryanto menandatangani kerjasama dengan Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dilaksanakan langsung oleh Kepala BNPB Willem Rampangilei. Selain Yayasan PSHT, BNPB juga melakukan MOU 32 lembaga lainnya termasuk BMKG, Univ Pertahanan, BPPT, ITB, Asosiasi Transportasi dll.

Bagi PSHT sendiri, kerjasama ini akan memungkinkan para siswa dan warga PSHT di 240 cabang se Indonesia untuk menjadi relawan penanggulangan bencana di daerah masing-masing. Hal ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat mengingat Indonesia yang terletak di lingkaran api yang secara alamiah sangat rawan bencana alam.

Kepala BNPB Willem Rampangilei dalam sambutannya, menyatakan, kerjasama dengan berbagai pihak dalam spektrum yang beragam membuat BNPB merasa percaya diri karena jauh dari situasi sendirian (being alone).

“BNPB sendirian tidak akan mungkin bisa menjalankan tugas sendirian, partisipasi dengan banyak pihak merupakan keharusan,” ujarnya saat memberikan sambutan seusai penandatanganan MoU.

Eva Sundari yang juga pengurus pusat PSHT mengapresiasi upaya BNPB dalam pelibatan lembaga negara, perguruan tinggi, lembaga profesi serta ormas ke dalam upaya mengendalikan bencana.

“Harusnya seluruh pemerintah daerah segera membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Ini pelembagaan gotong royong yang mendesak dan relevan dengan kebutuhan kongkrit daerah dalam merespon bencana,” ujar Eva Sundari.

Ketua DPP PSHT, Muhammad Taufiq menambahkan, bahwa kerjasama ini merupakan perwujudan ajaran PSHT yaitu Memayu Hayuning Bhawana yang artinya berbuat kebaikan bagi sesama dan alam semesta.

“Dalam PSHT ditekankan cinta pada negara dan tanah air. Kanuragan bukan tujuan, tapi sarana untuk berbakti ke negara,” ujarnya menjelaskan. (sumber:Sebarr.com)